PENERAPAN K3 YANG BAIK DAN BENAR DALAM MANUFAKTUR

Setiap aktivitas ataupun kegiatan yang dilakukan para pekerja di lingkungan kerja memiliki risiko dimana terjadinya sebuah bahaya Kesehatan kerja, sehingga dengan adanya keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu upaya dalam memberikan perlindungan kepada hal-hal yang memiliki potensi dapat memunculkan bahaya agar setiap orang yang berada pada lingkungan kerja selalu dalam kondisi yang aman dan sehat. Dimana Kesehatan kerja merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada para karyawan dari adanya sebuah kecelakaan kerja yang mana sering memiliki keterkaitan dengan mesin, alat kerja, ataupun lingkungan kerja serta prosedur dalam melakukan kerja.
Menurut World Health Organization (WHO), keselamatan dan kesehatan kerja merupakan sebuah upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk dapat meningkatkan serta melakukan pemeliharaan terhadap derajat Kesehatan baik secara fisik serta mental dan juga sosial yang setinggi tingginya untuk seluruh pekerja dan bagi seluruh jenis pekerjaan. Selain itu, hal tersebut juga merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menghindari terhadap adanya gangguan pada Kesehatan para pekerja yang mana disebabkan oleh aktivitas atau lingkungan kerja. Sehingga keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) ini juga dapat didefinisikan sebagai perlindungan yang ada bagi pekerja dalam melakukan pekerjaanya dari segala resiko akibat factor yang dapat merugikan Kesehatan mereka.
Dengan adanya sebuah penerapan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini, pada dasarnya memiliki tujuan untuk dapat mengungkapkan kelemahan yang ada serta kemungkinan kecelakaan yang dapat terjadi pada lingkungan kerja. Dimana fungsi tersebut akan dapat direalisasikan dengan mengungkapkan sebab-akibat yang ada dari suatu kecelakaan dan juga melakukan sebuah penelitian apakah dapat dikendalikan atau tidak. Menurut Tannady (2017), terdapat beberapa tujuan dari diadakannya keselamatan dan Kesehatan kerja yaitu berikut ini:
Dilakukan agar setiap karyawan mendapatkan sebuah jaminan Keselamatan dan Kesehatan kerja baik secara fisik, social, ataupun secara psikologis.
Agar setiap peralatan ataupun perlengkapan kerja yang digunakan karyawan dapat seselektif mungkin Ketika digunakan.
Untuk dapat memelihara keamanan dari semua hasil produksi.
Agar adanya sebuah jaminan atas pemeliharaan serta dalam peningkatan Kesehatan gizi karyawan.
Meningkatkannya kegairahan, keserasian, dan juga partisipasi setiap karyawan dalam melakukan pekerjaanya.
Menghindari adanya sebuah gangguan dalam melakukan pekerjaan yang berasal dari Kesehatan yang mana disebabkan oleh lingkungan ataupun kondisi kerja.
Memberikan rasa aman serta rasa terlindungi kepada setiap karyawan Ketika melakukan pekerjaanya.
Salah satu peranan yang dimiliki oleh keselamatan kerja yaitu untuk menjamin terjadinya kelancaran para pegawai dalam melakukan pekerjaannya dan juga untuk menghindari dari berbagai potensi terjadinya kecelakaan Ketika melakukan proses ataupun akibat dari adanya kerja. Sehingga diperlukan beberapa aspek yang mana dapat membantu dalam menjaga keselamatan selama bekerja, (Chaniago, 2016) mengatakan bahwa terdapat sebanyak lima aspek yang mana perlu untuk diperhatikan Ketika melakukan penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja, yaitu:
Aspek teknis: Aspek yang mana merupakan salah satu cara untuk melakukan pencegahan terhadap adanya sebuah resiko yang dihasilkan dari sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan atau pekerja. Contoh penggunaannya adalah seperti menggunakan alat pelindung yang dapat melindungi diri dari ancaman kecelakaan.
Gambar Alat Pelindung Dari Ancaman Kecelakaan.
Aspek hukum: Sebuah aspek yang mana dilakukan sebagai salah satu perlindungan yang diberikan kepada setiap tenaga kerja ataupun karyawan Ketika terjadi sebuah kecelakaan dalam kerja.
Aspek ekonomi: Merupakan sebuah aspek yang mana digunakan untuk mengefisiensikan kerja. Dimana ketika keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) ini dapat diterapkan dengan baik dan benar, maka akan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan kerja, sehingga lingkungan kerja akan efisien dan produktif. Sehingga dengan demikian akan dapat mengefektifkan juga anggaran biaya yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan.
Aspek sosial: Aspek yang mana dapat memberikan jaminan dalam kelangsungan kerja dan juga penghasilan bagi kedihupan yang layak pada setiap tenaga kerja.
Aspek kultural: Sebuah aspek yang mana memberikan sebuah dorongan untuk dapat terwujudnya sikap serta perilaku yang disiplin, tertib, cermat, kreatif, dapat berinovasi, dan juga memiliki rasa tanggung jawab yang penuh dalam menjalankan tugas atau pekerjaannya.
Keselamatan (safety) merupakan sebuah perlindungan yang diberikan kepada setiap pekerja untuk dapat perlindungan agartidak terluka yang diakibatkan oleh sebuah kecelakaan kerja. Kesehatan (health) ialah dimana para tenaga kerja memiliki keterbebasan dari penyakit baik yang berupa penyakit fisik ataupun penyakit yang dirasakan secara mental ketika melakukan aktivitas kerja mereka. Kerja (work) dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas yang mana dilakukan secar adinamis dan tentunya harus memiliki sebuha nilai atau juga dapat diartikan sebagai sebuah penggunaan proses yang dilakukan secara mental dan juga fisik dalam upaya untuk dapat mencapai beberapa tujuan yang produktif.
Dengan melakukan penerapan yang baik mengenai keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) akan sangat penting bagi sebuah produktivitas kerja yang tentunya dengan memperhatikan beberapa aspek atau beberapa hal yang telah dijelaskan sebelumnya. Sehingga pentingnya untuk merencanakan sebuah program ataupun kegiatan yang mana dapat mendukung penerapan dari keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang lebih terstruktur dan tentunya dapat dilaksanakan dengan efektif serta efisien bagi seluruh bagian yang terdapat pada sebuah perusahaan.
Penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja juga akan dapat mempengaruhi Kesehatan para tenaga kerja atau karyawan, dimana dengan adanya karyawan dan tenaga kerja yang sehat akan membuat lebih produktif dan efisien Ketika bekerja. Mereka juga akan lebih termotivasi serta lebih fokus Ketika melaksanakan tugas yang ada.
Terciptanya sebuah lingkungan kerja yang aman dan sehat akan dapat meminimalkan terjadinya sebuah kecelakaan ataupun cedera, yang mana dapat menyebabkan ketidakhadiran pada tenaga kerja dalam waktu yang lama dan juga adanya pengeluaran biaya yang signifikan bagi perusahaan. Dengan adanya tenaga kerja yang terluka ataupun sakit akan dapat mempengaruhi produktivitas dan juga dapat mengganggu terhadap tugas.
Sehingga dengan melakukan penerapan pada Langkah-langkah keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) yang benar, akan dapat mengurangi kecemasan yang timbul dari ketidakamanan lingkungan kerja dan juga mengurangi risiko dari adanya kecelakaan kerja ataupun risiko Kesehatan yang lainnya. Dimana dengan hal tersebut akan dapat memungkinkan para tenaga kerja untuk dapat merasa lebih nyaman yang dapat membuat mereka lebih fokus Ketika melakukan pekerjaan. Selain itu, dengan adanya penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) yang baik juga akan dapat meningkatkan kepercayaan yang dimiliki oleh para tenaga kerja kepada perusahaan, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan loyalitas yang dimiliki tenaga kerja pada perusahaan.
Gambar Penerapan K3 Pada Lapangan.
Melakukan penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) yang benar juga akan dapat membantu perusahaan untuk terhindar dari masalah hukum yang terkait dengan kecelakaan kerja serta risiko Kesehatan kerja akibat dari beban kerja yang berlebihan. Dimana dengan hal tersebut, akan dapat membuat perusahaan untuk menghemat biaya dalam memperbaiki masalah terkait hal tersebut.
Sehingga oleh karena itu, penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) yang baik ini tidak hanya penting untuk dapat meminimalkan risiko dari adanya sebuah kecelakaan ataupun insiden Ketika melakukan kerja. Tetapi, hal tersebut juga akan dapat meningkatkan sebuah produktivitas dan efisiensi dari pekerjaan. Dimana dengan hal tersebut tentunya akan dapat membawa keuntungan dalam jangka waktu yang Panjang bukan hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi para tenaga kerja.
Dengan meningkatkan produktivitas tenaga kerja maka tenaga kerja dapat memberikan banyak manfaat antara lain meningkatkan keuntungan perusahaan, meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan, meningkatkan kepuasan pelanggan dan juga meningkatkan citra perusahaan. Ketika tenaga kerja yang sehat mampu menghasilkan pekerjaannya, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas karyawan di tempat kerja. Untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja, penerapan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting. Ini juga dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat, dan juga dapat mengurangi atau mengurangi jumlah kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
Secara ringkas dapat disimpulkan dari uraian di atas bahwa penerapan terapi okupasi di tempat kerja merupakan faktor penting untuk meningkatkan produktivitas dan juga untuk keberhasilan seluruh perusahaan. Dengan penerapan K3 dapat mencegah kecelakaan dan cedera akibat kerja, mencegah ketidakhadiran karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja dan keunggulan kompetitif, yang dapat membawa kesuksesan karyawan di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan yang memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawannya dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.
Agustin, S. (2021). The Importance of Implementing Occupational Safety and Health (K3) for Employee Productivity Pentingnya Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi Produktivitas Kerja Karyawan. 1.
Tannady, H. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia (I). Expert.